Rekomendasi Museum dan Galeri di Seoul yang Wajib Dikunjungi

Seoul, ibu kota Korea Selatan, bukan hanya dikenal sebagai pusat teknologi dan mode, tetapi juga sebagai kota yang kaya akan warisan budaya dan seni kontemporer. Di balik hiruk-pikuk kehidupan metropolitan, tersembunyi berbagai museum dan galeri yang mencerminkan perjalanan sejarah, kekayaan estetika, serta identitas masyarakat Korea yang terus berkembang.

Rekomendasi Museum dan Galeri di Seoul yang Wajib Dikunjungi

Melalui ruang-ruang seni dan budaya tersebut, masa lalu dihadirkan kembali, masa kini direfleksikan, dan masa depan dibayangkan dengan semangat yang dinamis. Museum dan galeri di Seoul bukan sekadar tempat penyimpanan artefak atau karya seni, melainkan ruang dialog antara tradisi dan modernitas.

National Museum of Modern and Contemporary Art (MMCA), Seoul

National Museum of Modern and Contemporary Art (MMCA), Seoul – ArchDaily

Cabang MMCA Seoul yang dibuka pada 2013 berdiri di bekas kantor militer, berdampingan dengan bangunan tradisional era Joseon yang kontras dengan desain modern museum. Di antara keduanya, terdapat taman patung yang berfungsi sebagai galeri luar ruang. Dengan delapan ruang pamer, bioskop, perpustakaan video, dan food court, museum ini cocok untuk dikunjungi seharian. Lokasinya pun strategis, dekat dengan Gyeongbokgung, Bukchon Hanok Village, Samcheong-dong, dan Insadong. Perpaduan unsur sejarah dan seni kontemporer menjadikan tempat ini unik dan menarik. Museum ini juga sering mengadakan pameran sementara dan program budaya yang terbuka untuk umum.

Baca juga: Rekomendasi 6 Museum Unik di Seoul yang Wajib Anda Kunjungi saat di Seoul

National Museum of Modern and Contemporary Art (MMCA), Deoksugung

National Museum of Modern and Contemporary Art, Deoksugung – Visit Korea

Cabang MMCA di Deoksugung dibuka pada 1998 dan berada di kompleks istana peninggalan Dinasti Joseon. Di antara arsitektur tradisional, Anda akan menemukan Seokjojeon Hall yang kini difungsikan sebagai ruang pamer. Museum ini memiliki empat galeri yang menampilkan pameran keliling dan koleksi permanen. Untuk mencapainya, Anda harus berjalan melewati Deoksugung Stone-Wall Road, jalan batu yang terkenal sebagai tempat kencan romantis. Meski ada mitos bahwa pasangan yang melewatinya akan berpisah, kebanyakan orang tetap menikmati suasananya sambil berjalan berdua.

Arario Museum in Space

Arario Museum in Space – Tripadvisor

Arario Museum in Space berada di gedung kantor karya arsitek Kim Swoo-geun sejak 1971, yang diubah menjadi museum seni kontemporer pada 2014 dengan mempertahankan struktur asli. Bangunan ini memiliki langit-langit rendah, tangga sempit, dan jendela beragam bentuk. Koleksi seni milik Kim Chang-il dipamerkan di dalamnya. Selain galeri, terdapat kafe, restoran, dan bakery dengan dinding kaca yang membuat kunjungan semakin menyenangkan. Tempat ini menghadirkan perpaduan unik antara arsitektur bersejarah dan seni modern. Museum ini cocok bagi siapa saja yang ingin merasakan pengalaman seni sekaligus menikmati suasana yang nyaman dan santai.

Baca juga: Rekomendasi 14 Hal Terbaik yang Bisa Dilakukan di Seoul

Daelim Museum

Daelim Museum – Daelijm Museum

Terletak di kawasan pemukiman Tongui-dong, Daelim Museum mengalami renovasi besar yang dipimpin oleh arsitek asal Prancis, Vincent Cornu. Eksteriornya mengingatkan pada karya Piet Mondrian, namun kaca patri museum ini terinspirasi dari keramik tradisional Korea. Awalnya fokus pada fotografi, museum kini menampilkan beragam pameran tematik dari berbagai genre seni. Dengan dua pameran utama setiap tahun, Anda punya banyak waktu untuk berkunjung, tapi hindari akhir pekan karena antrean panjang hampir selalu terjadi. Daelim Museum terkenal dengan pameran populer seperti karya Karl Lagerfeld, Gerhard Steidl, dan Ryan McGinley, serta sangat digemari oleh generasi muda sehingga dianggap sebagai salah satu museum yang ramah pengunjung di Seoul.

Kukje Gallery

Kukje Gallery – Kukje Gallery

Sebelum Anda masuk ke Kukje Gallery, sempatkan melihat instalasi seni “Walking Woman on the Roof” yang terpajang di atap gedung, karya seniman asal Amerika, Jonathan Borofsky. Gallery ini didirikan pada tahun 1982 dan memiliki tiga ruang pamer utama, yang masing-masing dibagi menjadi beberapa area pameran lebih kecil. Kukje mulai dikenal luas di kalangan seni sejak 2003, saat seniman video Bill Viola dan Anish Kapoor menggelar pameran solo di sini. Galeri ini khusus menampilkan karya-karya dari seniman kontemporer ternama dari berbagai belahan dunia.

Baca juga: Rekomendasi Itinerary 4 Hari di Seoul, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?

Arario Gallery Seoul

Arario Gallery Seoul – ArchDaily

Arario Gallery Seoul didirikan oleh Kim Chang-il, seorang kolektor seni yang sangat sukses, dan awalnya dibuka di Cheonan pada tahun 2012 sebelum pindah ke Sogyeok-dong, Seoul, tempatnya saat ini. Galeri ini telah tercatat dalam daftar “200 Kolektor Teratas” oleh ARTnews selama tujuh tahun berturut-turut, dengan ruang pamer yang tersebar di tiga lantai. Walaupun galeri ini berfokus pada seni kontemporer, mereka juga aktif mendukung seniman lokal dan internasional yang berada pada tahap awal hingga menengah dalam karier mereka.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *